Pagi di bulan November 2014, dimulai masa yang baru. Pantai Baluk Rening menjadi saksi yang tidak bisu bagaimana orientasi ini menjadi memori. Jangan galau dulu mendengar kata orientasi di masa sekolah, apalagi orientasi pengurus OSIS yang seru abis ini. Masa orientasi untuk pengurus baru tujuannya tidak lain adalah agar kita memiliki satu tujuan satu pandangan yang serasi. Kenapa kita harus serasi dan selaras? Bagaimana mungkin kita bisa bekerja bersama kalau kita tidak saling menyelaraskan diri.
Games 'Bambu A' yang legendaris untuk menguji kekuatan, kerjasama, dan leadership. Apalagi dengan kondisi di pantai yang ombaknya tidak tenang ini. Sangat menantang. Percayalah, berdiri di atas bambu A terlihat paling enak namun ternyata paling sulit. Cara kerjanya, orang yang berdiri diatas bambu A harus memberikan arahan kepada orang-orang lainnya yang bertugas menarik tali yang terikat di Bambu A agar Bambu A ini bisa bergerak.
Berjalan diatas bambu berpindah. Bambu lagi! Tampaknya bambu ini menjadi alat utama dalam kegiatan ini. Kuncinya perlu keseimbangan, leadership, dan lagi-lagi kerjasama.
Kalau ini kira-kira permainan apa ya? Yap! terinspirasi dari permainan tradisional. Ini adalah kotak-kotak rintangan yang perlu kamu lewati. Permainan ini menguji apa ya? Barangkali menguji keberuntungan?
Seorang pemuda yang berusaha keras mengambil air laut dengan mata tertutup, kemudian membawanya berjalan beberapa meter tanpa tumpah, lalu mengisi ember berlubang di tujuan. Apakah ini semacam usaha yang sia-sia? Barangkali ini mengajarkan kita untuk cepat, fokus pada pemenuhan tujuan tanpa lupa prosesnya.
Kerat botol dan kerjasama adalah kunci. Step by step.
Hari ini kita memulainya sejak Fajar, dan kita menutupnya dengan menyaksikan matahari terbenam sambil mengucapkan terima kasih pada satu hari orientasi yang mencoba membuat kita berjalan kedepan dengan serasi. Setalah matahari terbenam, akan ada matahari terbit lagi. Selamat malam, selamat meneruskan estafet kepengurusan.
